Minggu, 06 Desember 2015

Berpanas Panas Parangtejo




Ini adalah misi penebusan dosa  kesalahan. Karena pernah ngajak teman - teman kampung mencari letak parangtejo namun gagal cuma sampai pertigaan petungsewu hehehe. Salah juga sih waktu itu nggak mempertimbangkan kondisi fisik dan sepeda masing - masing. Jadilah waktu itu mblasak offroad, menikmati semilir angin sembari ngganyang tebu yg lagi dipanen. ojo ditiru yo cak :D


Unknown Community Web

Media silaturahim antar pesepeda se-Indonesia. Berbagi kesan dan pengalaman dengan sepeda. Salam Gowes :) .

Selasa, 17 November 2015

Coban Glotak - Secuil Keindahan yg Menutup Diri




Sudah berkali - kali saya dan teman se-gowes-an menjajal rute ini. Walaupun kadang terlalu menikmati sensasi tanjakannya sampai lupa ber-selfie ria ala masyarakat kekinian :D dan yah, blog ini sedikit terlupakan maafkan.... ^^

Coban glotak, bukanlah tujuan piknik populer buat warga Malang raya. Masih kalah tenar dengan coban - coban lain. Tak ayal karena banyak sekali coban yang sudah dikomersilkan sehingga akses ke lokasi  sudah sangat layak dengan fasilitas wahid. Tak apalah, saya malah bersyukur. Masih bisa menikmati alam sekitar coban yang masih minim sentuhan tangan jahil wanita manusia.


Unknown Community Web

Media silaturahim antar pesepeda se-Indonesia. Berbagi kesan dan pengalaman dengan sepeda. Salam Gowes :) .

Selasa, 28 Juli 2015

Tour de Krisik Wlingi






Halo sobat pemancal sekalian. 
Apa kabarnya setelah liburan lebaran kemarin?


Mumpung masih dibulan Syawal, Pacific Biker Malang menghaturkan Selamat Idul Fitri 1436 H. Kita kembali ke Nol ya. Ya dosanya, khilafnya, isi dompetnya… eh? :D Begitu juga dengan agenda mancalnya hehehe


Bulan memang puasa sudah lewat. Banyak sekali cerita di Ramadhan tahun ini. Apalagi kegiatan baru yaitu mancal bin gowes yang kudu ditahan, takut bikin khilaffff. Bottle cage sampai rela dilepas. Syukur alhamdulillah, puasa tahun ini nggak bolong. Hobi gowes pun masih bisa, disela waktu menjalankan ibadah puasa. 


Unknown Community Web

Media silaturahim antar pesepeda se-Indonesia. Berbagi kesan dan pengalaman dengan sepeda. Salam Gowes :) .

Selasa, 09 Juni 2015

Rileksasi Mancal Gunung Buring



Minggu sore itu, hujan mengguyur bumi arema Kota malang. Aneh sekali padahal seharusnya ini musim akik kemarau. Alhamdulillah, ternyata Tuhan masih berbaik hati menyiram bumi dengan air hujan :) Hawa panas jadi berubah sejuk. Cocok deh buat acara gowes.

Teman sepancalan sore itu

Kalo biasanya temen - temen gowes dipagi hari, maka lain halnya dengan gerombolan pemancal dikampung saya. Lebih suka gowes / mancal sore. Enggak terik katanya. Iya bener juga sih, nggak mainstream juga. Yang pentingkan mancalnya.Ya tho?

Gowes disore hari waktunya sangat terbatas. Ba'da ashar sampai maghrib hanya 2.5 jam. Tanggung banget. Jadi nggak bisa pilih rute yang agak jauh. Yang masih memungkinkan hanya beberapa track disekitaran pusat kota, ke sisi barat / timur kota Malang. Kesepakatan sidang dadakan memilih secara aklamasi mencoba tanjakan Gunung Buring - Puncak Buring.

Sisi selatan Gor Ken Arok

Jalur masuk track puncak buring berada di sebelah timur Gor Ken Arok kota Malang. Dari sisi selatan gor tinggal menyusuri jalan aspal kearah timur, setelah ketemu jembatan tekuk kiri menuju puncak Buring. Disisi jalan ini ada aliran kali buatan yang sepertinya difungsikan untuk pengairan sawah disekitarnya. Yang lebih menarik adalah jalan setapak disisi kanan kiri aliran itu. Single track yang entah mengarah kemana. Rasanya cukup asyik untuk dijelajahi lain kali. Mirip dengan track Kali bango sebelumnya.

Rombongan pemancal kami terdiri dari 3 orang. Satu rider pacific absolut yang anda sekalian sudah kenal siapa dia hehe. 1 rider federal street cat dan 1 rider thrill merah. Rute buring sudah pernah saya jajal beberapa waktu kemarin. Namun ini kali pertama untuk 2 rekan yang lain. Makanya sebelum ketemu tanjakan sempet saya teriakin..

Woy! baca doa dulu sebelum nanjak!, maklum deh daripada ada yang semaput alias pingsan

Kaki bukit
Habis track sisi sungai tibalah di kaki gunung. Lebih tepat kaki bukit kali yak whatever. Dijalanan ber-pavingblock ini pintu masuk tanjakan yang sesungguhnya. Masih belum terlihat kengerian tanjakan sampai kelokan didepan setelah pos penjagaan. Mari kita kemon!

Pasang ancang - ancang crank depan posisi 1 dan sprocket belakang digigi 3. Cukup lumayan dari sebelumnya yang harus pakai 1x1 depan belakang. Satu pemancal sudah ngacir duluan, federal diposisi 2 sementara seksi foto foto yang tak lain ya saya sendiri paling bontot :D

Wolessss, monggo nyalip.

Tanjakan 'gila' nya masih di kelokan depan
Nggak lama, jarak beberapa meter rider federal tumbang. Harus rela nuntun sepeda deh. Lha saya masih kekeuh mancal nonstop. Disisi atas, kira - kira setengah tanjakan rider thril merah angkat tangan. Ngaso katanya. Okelah kita setop dulu buat foto - foto.

Break dulu :D

Disisi jalan ini ada area rerumputan yang cukup luas menghadap hamparan kota Malang raya ke arah barat. View nya nggak kalah deh sama pemandangan dari track tanjakan Cangar. Cantik sekali. Ditambah matahari jam 16.30 yang mulai beranjak terbenam. Sinarnya yang terhalang awan makin menyemburkan warna jingga kemerahan yang super keren!

Menakjubkan!

Spot foto foto hehehe
 
Menjelang terbenam :)
Masih lemenis dengkul rupanya

Puas jadi juru sodrek foto dadakan. Misi menaklukkan puncak Buring tanjakan dilanjut. Tinggal 2 tanjakan lagi kok. Masing - masing rider konsen dengan ritmenya mancalnya sendiri. Masa bodo ditinggal ngacir. Asal sampe aja dah, dan jangan semaput wkwkwkwkwk.


gini - gini om saya nih :p

Tanjakan ke 2 sebelum akhir lumayan berat nih. Keringat mengucur deras. Bulirnya segede butiran jagung. Entah muka kayak gimana rupanya. Trus aja diliatin muda mudi yang lagi duduk disepanjang tanjakan sama pasangannya pulak. Hashhhh, nggak efek. Nggak pengen :( huhuhu. Lanjut ke tanjakan terakhir. Semakin lama makin berattt. Kudu sabar, sedikit lagi..

Tiga, dua, satu!!! sampai di puncak!

puncak nih!


Hufffh, sukses. Tinggal nunggu si om federal, sementara rider thrill udah nyampe dari tadi. Tak lama kemudian sang federalis tiba. Ngaso lagi, sambil nikmatin sunset. Ah, indahnya.

break lagi..

Sukses dipuncak!

Agaknya nggak bisa terlalu lama bersantai. Jam semakin sore. Sebentar lagi gelap menuju maghrib. Mana nggak bawa persiapan lampu lagi. Rombongan lanjut terus naik menghabiskan jalanan beraspal  sebelum pagar portal besi menuju rute makadam super hancur sejauh +- 1 km.

Duh burem -_- kudu beli Go Pro kayaknya :v

Kasian juga sama yg pake fork rigid. Tangannya apa nggak kesemutan tuh menghajar jalan makadam gitu? But this trip must be done soon, no matter what. Lagian nggak lucu manggil taksi buat loading ngangkut sepeda hahaha. Pancal dah!

makadam asoy

cukup sampai disini makadamnya

15 menit sukses melibas jalanan makadam, tiba di pertigaan belok kiri. Waktu nggak memungkinkan dilanjut ke timur yang entah mengarah kemana Lain waktu deh. Masuk perkampungan warga jalanan lumayan rata. Agak aneh juga, jalan masuk perkampungan aspalnya malah rata dan mulus semulus betis jalanan baru. Padahal dikanan kiri ladang tebu. Dua jempol buat jalanan ini. Siapa sih pak Lurahnya? nggak penting -_-

jalan mulus, kamera burem - lagi

Menyusuri track ini santai sekali. Hanya turunan tanpa tanjakan selama hampir 15 menit-an. Kebayang nggak uphill dari ujung akhir track ke atas? Wew, kapan kapan aja dah mana udah adzan maghrib.
Jam 17.35 sampai diujung track. Sip! tinggal meluncur kerumah berpacu dengan waktu. Menurut om federalis nguber berkat hajatan katanya. Hahaha. maklum kita - kita dapet undangan makan-makan. Pas deh habis pulang bisa langsung makan wkwkwkwk.


Lumayan nih gowes sore 24,9 km. Cek grafiknya.


Rute gps mencoban tanjakan bisa download disini
Untuk mencoba track offroad xc trail klik disini . Jalur masuk mulai dari jl. Ki Ageng Gribik, jangan sampai terbalik. Gunakan aplikasi oruxmaps seperti diatas atau aplikasi yang suport load file gpx.

Masih banyak rute disepanjang track Gunung Buring yang menunggu untuk dijelajahi. Next time :)

salam pancal!
Unknown Community Web

Media silaturahim antar pesepeda se-Indonesia. Berbagi kesan dan pengalaman dengan sepeda. Salam Gowes :) .

Minggu, 24 Mei 2015

Trip Tanjakan Cangar Asoyy


Thanks Om Fai buat jepretannya :D
Kemana weekend kamu?

Jangan tanya ini ke para pemancal. Soalnya agendanya nggak jauh dari acara berkeringat mengayuh pedal sepeda hehehe. Sementara beberapa orang suka turing atau menghajar lumpur, sebagian dari para master ini memilih menghajar tanjakan ke Wisata Cangar Kota Batu.

Aduh makkk, cangar? agak ngeri ngeri sedap gitu dengernya.

Roti goreng dulu
Pagi harinya dari kota Malang arah selatan, bersama si dengkul 2-tak Joko gemblung, menyusuri jalan besar menuju titik kumpul di SPBU pendem. Wah perut belum diisi, dari rumah cuma minum seteguk air bro. Mlipir dulu cari roti goreng anget :D Disekitaran kampus Unmuh banyak jajanan beginian. Anget dan empuk, pas buanget buat sarapan.

Partisipan trip cangar
Sampai ditikum sudah banyak pemancal yang hadir, sebagian besar nggak kenal malah. Sebut saja yang sudah familiar ada Om fai, Om Ilham sesepuh grup Guyub Rukun. Cak weci,  sam fada, bro khanif yang  bawa temen seperjuangannya tak kurang 8 orang lebih ikut trip kali ini. Mirip turing, bedanya ini tanjakan thok! :D

Jam 06.53 , acara mancal dimulai, next stop alun - alun batu.
Rute jalan besar menuju kota Batu lebih pendek dibandingkan dengan rute Tegalweru, Dau, Princi, Junrejo sebelumnya. Jalanannya lebar dan lurus plus tanjakan yang waow. Amit amit kalo dipandang dari bawah. Kayak nggak ada ujungnya. Siapin dengkulmu kawan this gonna be hard.

Sempet berada digrup depan bersama cak weci dan bro khanif. Dengkul masih biasa saja. Belum ada tanda - tanda minta keringanan. hingga sampai disatu tanjakan yang memaksa harus shifting ke speed rendah.Nah, entah kenapa rombongan depan beranjak kedepan makin cepat. Lha? kok aneh? Menit berikutnya Om Ilham overtake saya. Turun sudah posisi di paling belakang. Sengaja ngatur ritme, soalnya perjalanan masih sangat panjang. Kalo digeber fisik diawal bisa bisa nggak finish.

Sampai disekitaran pertigaan menuju pasar Batu sempet berhenti karena arus lalin dialihkan. Ternyata om Fai dibelakang juga bareng Joko. Eh tumben nih si Joko biasanya ngacir duluan didepan.

"Edan wong wong iku, gawe gear 3 kabeh "(edan mereka, pake gear 3 smua), kata om fai

" inggeh pak, tanjakan ngeten malah podo sprint sedoyo" (iya pak, tanjakan gini malah sprint semua mereka) sahutku
Grup baris pertama nyampe duluan
Master tanjakan Guyub Rukun nggak bisa dianggap remeh nih, ngeri!
Pelan pelan mancal side by side sama om Fai, santai sampai alun - alun batu sekitar jam 7.30 WIB. Rombongan yang dateng duluan sudah rileks duluan rupanya. Waktu ditanya kok pada ngacir tadi, pengen buru - buru istirahat katanya. Ah, ngeles semua ini.
kiri  >>> kanan, master fada - cak weci - bro khanif

duo perusuh grup -_-
Jumlah pemancal bertambah disini. Ada sam Bendhe dan nawak - nawak yang ikutan gabung buat ke Cangar. Mungkin karena tanggal merah plus weekend, spot alun - alun batu cukup ramai. Alhasil ada beberapa bahan buat cuci mata :D hasek.

ini foto dipaksa, eh mbak pin inbox pin bbm dong hehe, pm ya :p
30 menit setelah istirahat, etape kedua dilanjutkan. Langsung menuju kebarat belok kanan dari perempatan disambut turunan yang asoiyyyyyyyyy...... sampai akhirnya turunan habis berubah tanjakan, haduh :( Inilah tanjakan sebenarnya. Grup leader tetap seperti etape awal. Ngacir tak terbendung. Lha wong pada pake seting gear depan gede bro. Dengkulnya mereka dibikin dari apa sih? ckckckck

Perjalanan dilanjut
Sementara grup leader menghilang dibalik tanjakan, saya dan 2 orang didepan masih dengan ritme mancal yang sama. Setel gear depan di posisi 1 (paling ringan) dan coba ganti kombinasi sprocket belakang namun cukup sulit menyusul grup didepan. Tak lama dua orang didepan saya berhenti entah sepertinya berbincang dengan kenalan mereka. Cukup lama ditunggu diatas nggak nampak batang sepedanya. Yah  mungkin mereka lelah. Grup baris kedua istirahat juga rupanya. Ada sam fada, bro khanif , om Bendhe, Om Ilham yang pamit balik duluan ada acara jm 10 katanya.  Baru juga sampe, mereka eh udah ngajak lanjut, yaelah....

Break sambil nunggu 2 orang lagi dibelakang om Fai
Grup baris dua ngacir didepan sementara ayas kececeran dibelakang, ketinggakan lagi. Tangan gemetar tanda tubuh minta asupan alias makan. Maklum rute nanjak kali ini cukup panjang dan ini masih belum separuh jalan. Tekuk kanan ke toko oleh oleh khas Batu. Celingukan cari roti atau ganjel perut lainnya tapi tak tampak. Aha! ada keripik. Kayaknya  cukup nih ganti kalori yg tadi habis dikuras. Beli tiga bungkus sapa tau yg lain mau, itu juga kalo nggak habis duluan :p

Mlipir cari cemilan

Ini cemilannya :D
Beneran ditinggal sodara! wah paling belakang nih. wah gimana ya? tapi berhenti dan balik kanan bukan pilihan. Walau harus mancal dengan speed 1x1 perjalanan ini harus dituntaskan. pancal!

Jalanan meliuk liuk
Panas terik dan habisnya tenaga bikin makin sering break. Sesekali minggir, neguk air sambil nyemil kripik yang tadi. Sembari menikmati negeri ini Indonesia bukan main indahnya bro, keren! Pemandangan dari track ke puncak teratas track ini luar biasa gokil. Langit biru dihiasi awan putih tipis menjadi background pemanis landscape kota batu dan malang raya jika dilihat dari sini. Superb.

This is Indonesia!
Menjelang jam 10, matahari sedang asyik asyiknya memanggang bumi. Ubun ubun kepala serasa mendidih, beuh. Perjalanan masih cukup panjang, 1/3 lagi deh. Setelah track jalanan meliuk-liuk ini ada desa sebelum tanjakan akhir puncak. Sempat ditelpon Joko, ngabarin kalo sudah sampe puncak. Oke otw bro, lanjut. Nggak usah nunggu saya yang lagi asik berpeluh sambil jepret sana sini hehehe.

Ngadem

bikin adem :3
Saat menepi dipinggir jalan mata ini kok terasa ada yang aneh. Oh ya, well sesuatu yang orang Indonesia banget sering lakukan. Ya, buang sampah sembarangan. Hampir disepanjang jalan banyak sampah makanan bertebaran. Sungguh perbuatan biadab kepada lingkungan! Bungkus snack ini tidak dapat terurai secara alami. Dan jika dibiarkan saja bisa mengganggu kelestarian ekosistem lingkungan sekitar. Nikmatilah alam, dan peliharalah. Jika tidak, 10 tahun lagi keindahan ini mungkin sudah punah. Pesepeda yang baik tidak membuang sampah sembarangan. :)

Mereka yg tidak peduli pada lingkungan, kami menyebut mereka SAMPAH!
Cukup ya sesi curhatnya. Mari kita berusaha mencari seteguk air. Air... oh air. Rupanya dua botol air sudah mengering. Dua tiga tikungan dilewati masih belum menemukan tanda tanda air. Yang ada cuma air keringat, asin pula :p Syukurlah masih ada warung. Beli sebotol aja cukup. Sampah botol kosong yang tadi buang ditempatnya ya bro.
Pesepeda tidak buang sampah sembarangan :)
Masuk pemukiman warga, akhirnya. Lega deh, bosen pake speed 1x1 dari tadi. Mana dengkul minta upgrade rehat terus. Dititik ini bisa pindah ke kombinasi speed yg lebih berat karena sudah mulai landai jalannya. Clingak clinguk kali ada rombongan pemancal yang lagi break walopun nggak ada sih. Asem, ngerasa kliru deh ngikut gowes ini. Pada master semua ditanjakan. Edan, sungguh edan.

Menuju tanjakan akhir
Lagi asik bercengkrama dengan tanjakan beberapa orang yg udah sampe puncak turun duluan. Mungkin keburu ada acara kali. Atau udah bosen nungguin yang paling lelet nggak sampe sampe kaya saya hmmmm.
Baru beberapa menit menikmati rileksasi dengkul setelah dihajar speed 1x1. Rupanya siksaan berikutnya sudah didepan mata. Yak, selamat datang di Taman Hutan Raya R. Soerjo. Sambutan gerbang masuk tahura yang cukup dilempari senyum kecut. Gimana enggak, ini tanjakan terakhir nyiksa banget! Dengkul sudah nggak mau diajak mancal lagi. Sudah limit. Coba berkompromi lagi sama dengkul. Kita ajak slonjoran dulu, minum dulu. Pancal lagi.

Dibalik tikungan itu, ya tikungan itu...
Masih bisa mancal, sedikit demi sedikit tanjakan dihajar. istilah gaulnya, alon alon pokok kelakon alias slow but sure. Namun beribu sayang sodara, dengkul lagi - lagi merajuk minta setop. Coba dirayu, bentar lagi sampe, tanjakan ringan, habis tikungan depan udah turunan. Ayo! tikungan depan sudah puncak broooo. Pucuk pucuk pucuk! Tiba ditikungan dan.... masih ada tikungan trus tanjakan lagi bro T_T ya Tuhan... kapan sampenya ini.
Tikungan penipu!
Atur nafas lagi, coba dipancal lagi. Dengan semua dan seluruh daya upaya, tanjakan terakhirrrrrr dilibas dengan sangar! Done. puncak! i am here! Alhamdulillah sampe juga dipuncak track cangar ini. Lega... Foto foto dulu, hehehehe
In the Top! jos!
Tapi tunggu, rombongan depan dimana yak? Ah masa iya turun ke cangar, Haduh. Sampe disini belum ada niatan buat turun nyusul ke cangar. Memang sih dari titik teratas jalannya tinggal turunan saja. Asoy dan nikmat. Akan tetapi sodara sodara, turunan asoy ini akan jadi tanjakan laknat nan kurang ajar saat perjalanan pulang. Lama berpikir, menimbang, memutuskan kemudian menyatakan.... untuk turun saja deh, kepalang basah udah sampe sini rugi kalo nggak sampe tujuan.

Turunan nan serem bin ngeri!
Ngeri juga ditikungan tajam terakhir sebelum wisata cangar. Selain kemiringannya yang ekstrim sudut lekukan jalannya juga hampir 150 derajat. Khawatir juga kampas rem bakal jebol. Sempat sesekali berhenti buat cek kondisi kampas rem.

Jam 11.38 sampai di depan gerbang pemandian cangar. Nggak ada tampak satupun pemancal disini. Banyak orang memandang dengan wajah heran. Mungkin karena kesini pake sepeda kali ya. Udah gitu nggak ditawarin parkir lagi. Ditambah sinyal hp lenyap wassalam sudah. Jadi nggak bisa tanya posisi pemancal yang lain. Daripada bengong, mari kita akhiri perjalanan melelahkan dan penuh sumpah serapah ini dengan semangkuk panas soto ayam panas super pedas ala pemandian air panas cangar :D

Mari makannnn :D
Alhamdulillah, Rute tanjakan cangar berhasil dituntaskan dalam waktu 3 jam 43menit, 3 bungkus keripik 1 botol air dari rumah plus 2 botol air mineral ukuran sedang dan 1 mangkuk panas soto ayam. Perjalanan yang super juosss!
Grup leader yang masuk ke cangar
ramenya...
Last, ucapan terimakasih untuk team Guyub Rukun Cyclist. OM fai, om ilham, Cak weci, joko edan, bro khanif, sam fada, sam bendhe dan kawan kawan rombongan lainnya untuk trip yang luar binasa ini.

Acara tuntun sepeda berjamaah :D

smangat brooooo!
menurut om Fai ini bukti Joko nuntun sepeda wakakakakak

MTB, mari tuntun bersama :p

Pulangnya tinggal nggelinding
Nggelinding 2

Thx for this om Fai
   
Pose
Oya pas perjalanan pulang ternyata ada 2 pemancal yang diidentifikasi sebagai sam didik dan temennya masih ngotot menuntaskan trip cangar. Sementara rombongan asik ber-downhill 2 orang ini malah belum sampe puncak wakakakakak. Smangat om!

Sampai jumpa ditrip gila berikutnya, salam mancal!

Jalur silaturahim
ph.            0856 4829 2327
bbm          51FC53C7
instagram @ardiaugusta
Unknown Community Web

Media silaturahim antar pesepeda se-Indonesia. Berbagi kesan dan pengalaman dengan sepeda. Salam Gowes :) .